Tuesday, January 30, 2007

AIDS Sudah Membunuh 28 Orang di Kaltim
Laporan Wartawan Kompas Ambrosius Harto
SAMARINDA, KOMPAS--Kurun waktu enam tahun terakhir, 28 warga di tiga kota, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang di Kalimantan Timur tewas akibat penyakit AIDS.

Data dari Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyebutkan korban meninggal dari Balikpapan (15), Samarinda (10), dan Bontang (3). Selain itu, kurun sepuluh tahun ini, tercatat 434 kasus dengan jumlah terbanyak dijumpai di Balikpapan (130), Samarinda (96), dan Tarakan (86).

Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penular sel-sel perusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tak mampu lagi menahan serangan penyakit umum. Virus ini menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang membuat orang sangat rentan bahkan bisa meninggal hanya karena penyakit biasa.

“Jika ditemukan satu penderita mengidap HIV/AIDS, bisa diasumsikan kondisi sebenarnya ada 100-200 penderita lagi,” kata Sekretaris Komite Penanggulangan AIDS Daerah Kaltim Abdul Syahrani, Selasa (30/1), di Samarinda.

Jika demikian, dari 434 kasus di Kaltim, jumlah kasus yang mungkin sebenarnya berkisar 43.400-86.800 kasus. Jika asumsi itu benar, berarti 1,4-2,9 persen dari 2,9 juta jiwa penduduk Kaltim bisa diasumsikan terjangkit HIV/AIDS.

“Asumsi itu masuk akal sebab pola penyebaran HIV/AIDS di Kaltim lebih dominan dari pelacuran,” kata Abdul. Dari hasil survei, di Kaltim terdapat sedikitnya 9.000 pelacur yang setiap hari melayani tiga pengunjung.

Jika saja seluruh pelacur dan pengunjung terjangkit, berarti ada 27.000 orang pengidap. “Itu belum termasuk jika pengunjung menularkan kepada istri dan orang lain dengan cara lain,” kata Abdul.

Namun, Abdul juga sepakat bahwa pola penyebaran yang juga dominan berasal dari para pengguna narkotika dengan jarum suntik. Biasanya, pengguna menggunakan jarum suntik yang tidak steril dan digunakan bergiliran sehingga sangat berisiko menularkan HIV.

Abdul mengatakan, prevalensi atau tingkat kerawanan Kaltim terhadap HIV/AIDS tahun 2006 mencapai 6,14 persen. Prevalensi didapat dari perbandingan 189 kasus tahun 2006 dengan 3.074 kalangan berisiko tinggi yakni pelacur serta pengunjung klinik konseling dan testing sukarela (VCT).

“Semakin tinggi persentase prevalensi, penduduk suatu daerah semakin rawan terkena HIV/AIDS,” kata Abdul. Dengan 6,14 persen, menurut Abdul, penduduk Kaltim cukup rawan tertular HIV/AIDS. Untuk penangannya membutuhkan perhatian serius pemerintah provinsi dan berbagai pihak.

Untuk mengetahui kondisi aktual penyebaran HIV/AIDS, perlu lebih banyak survey terhadap kalangan berisiko tinggi dan memaksimalkan peran klinik VCT. Sebagai contoh, catatan lima klinik VCT di Kaltim dikunjungi oleh 6.570 orang kurun 1,5 tahun terakhir. Sebanyak 170 pengunjung di antaranya diketahui positif terjangkit HIV.

Sumber : http://www.kompas.co.id/ver1/Kesehatan/0701/30/161259.htm
Link informasi aids di medicastore.com : http://www.medicastore.com/med/gruphasil.php

No comments: